Minggu, 03 Oktober 2010

Arsitek-arsitek mungil di alam

Author: Harun Yahya

Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, cheetah memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.

Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana menggunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat dengan sayapnya.

Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.

Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.

Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'

Rayap adalah serangga kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.

Bagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.

Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.

Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.

Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.

Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.

Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?

Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.


Apartemen Bertingkat dari Kertas

Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.

Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.

Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.

Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.

Rumah dari Lumpur

Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya.
Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.

Lebah-lebah muda yang lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah menciptakan mereka.

Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup ciptaan-Nya.?

10 sifat hewan yang mirip manusia

….atau sifat manusia yang mirip hewan?

Author: Brian Pedley, MSN, Wed, 29 Sep 2010 04:34:10 GMT
Gambar: AP Photo
Source: http://news.id.msn.com/photogallery.aspx?cp-documentid=4362699

Manusia percaya kita punya hakikat lebih tinggi dari hewan kebanyakan. Hanya manusia, kita pikir, yang bisa mengajar, bernyanyi, menemukan sesuatu, tertawa, menipu dan bercinta untuk kesenangan. Lalu tahun 1859, Charles Darwin menciptakan teori Origin of Species bahwa manusia dan binatang sebenarnya berasal dari awal yang sama. Setelah saat itu, ilmuwan telah menunjukkan bahwa banyak binatang lebih pintar dari yang kita bayangkan. Dan inilah 10 contoh sifat yang menunjukkan ada kalanya, hewan bisa seperti manusia.

Bersekolah



Sebuah riset dari Cambridge University menunjukkan bahwa mirkat (sejenis luwak) adalah hewan sosial dan suka tingal dalam komunitas seperti manusia. Sebagian besar hewan belajar bertahan hidup dengan melihat hewan dewasa dan meniru. Tapi mirkat punya sekolah khusus, di mana yang lebih tua akan mengajari yang kecil bagaimana cara menangani hewan berbahaya seperti kalajengking dan kadal. Dan mereka percaya bahwa semakin banyak yang tumbuh dewasa, semakin besar grup mereka, dan semakin makmur, seperti manusia!

Bercinta untuk senang-senang



Ahli primata telah menunjukkan, bukan hanya manusia yang bercinta untuk kenikmatan semata, bukan untuk prokreasi. Kita harusnya tidak heran. Ada simpanse yang berbagi 98% kemiripan gen dengan kita. Saat bercinta, simpanse bonobo juga menunjukkan keintiman emosi, dengan menjaga kontak mata saat dalam posisi berhadapan.

Punya perasaan



Ilmuwan terus berdebat apakah binatang bisa menunjukkan kesedihan. Bukti menunjukkan demikian. Saksi mata di sebuah kebun binatang di Jerman melihat ibu gorila begitu panik dan sedih, berusaha membangunkan anaknya yang telah mati.

Pacaran, nikah. setia selamanya



Angsa akan berpacaran selama 3 tahun, dengan aktivitas seperti saling 'berciuman' dengan menyentuhkan leher bersama membentuk seperti hati. Mereka juga menjaga daerah privasi mereka dengan sayap yang kokoh. Lalu mereka akan merayakannya dengan mengeluarkan bunyi-bunyian.
Angsa hanya 'bercerai' jika mereka tidak bisa punya anak. Tapi angka perceraiannya cukup rendah, sekitar 5% saja.

Bertukang



Kita pikir hanya manusia yang cukup pintar untuk membuat alat. Tapi banyak hewan sudah membuat alat masing-masing untuk bertahan hidup. Gajah misalnya, menggunakan bonggol pohon rusak untuk mengambil air. Simpanse memakai batu untuk membuka kacang. Mereka juga mengambil madu dari sarang lebah dengan kayu dan membersihkannya dengan spon dari daun dan lumut.
Di laut, berang-berang laut menggunakan batu untuk membuka cangkang kepiting dan makanan lezat lainnya. Tapi yang paling pintar, adalah sejenis gagak Amerika, yang membuka walnut dengan menjatuhkannya di depan mobil yang bergerak.

Mencuri kesempatan untuk bercinta



Tim di Universitas Aarhus di Denmark menemukan bahwa laba-laba Nursery Web akan pura-pura mati untuk mengundang betinanya bercinta. Si laba-laba jantan akan terkapar tidak bergerak sambil memegang makanan di mulut. Saat laba-laba betina menghampiri untuk mengambil makanan, yang jantan akan bangkit dari kubur dan...setelahnya Anda bisa menebak!
Penelitian juga menunjukkan bahwa taktik ini punya tingkat kesuksesan 89%. Sisa 11%-nya? Ahh..mereka sedang sial saja!

Bermoral



Kita pikir hanya kita yang bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Kita salah. Beberapa jenis hewan juga punya moral. Hewan suka bermain, tapi anjing muda tidak akan menggigit atau memukul sungguhan agar yang lebih lemah tidak terluka. Bahkan mereka suka pura-pura kalah saat bertarung dengan yang lemah.
Di antara kera rhesus juga ditunjukkan, monyet akan menolak makanan jika dengan menerima makanan monyet lain akan diestrum.

Berbudaya



Gedung Kesenian Jakarta memang tidak dipenuhi hewan mengantri untuk tiket, tapi berbudaya bukan hanya sifat manusia. Budaya bisa diartikan sebagai cara hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi. Peneliti laut telah menemukan bahwa paus pembunuh punya cara khusus berkomunikasi, suka makanan yang berbeda dan teknik berburu yang unik. Sayang belum dibuktikan jika mereka bisa mendukung Chelsea atau Manchester United...

Berbicara lewat lagu


Paus dikenal sebagai salah satu hewan yang paling mirip manusia. Di dalam laut, di mana sulit melihat, mamalia satu ini berkomunikasi dengan suara. Peneliti Amerika menemukan suara mirip nyanyian hantu saat meneliti hewan bawah laut di daerah Rusia. Kadang, paus menyanyikan 'kalimat' yang sama berulang kali selama 4 menit. Seluruh lagu bisa sepanjang setengah jam, dan mereka bisa menyanyikan lagu yang sama berhari-hari. Riset selanjutnya juga menunjukkan lumba-lumba menyiarkan suara mereka ke seberang lautan

Tertawa



Penelitian di Bowling Green State University di Ohio menunjukkan tikus bisa tertawa terbahak-bahak seperti penonton Tukul. Bedanya, tawa tikus itu ultrasonik, yaitu 5 kali di luar jangka pendengaran manusia.
Tim dari Ohio ini menempelkan kabel untuk suara pada tikus dan mendengar mereka 'tertawa' saat bermain. "Kami menggelitiki mereka dengan jari," ujar ilmuwan Jaak Panksepp.
Mungkinkah ini karena dulu manusia dan tikus punya leluhur yang sama, sekitar 75 juta tahun yang lalu?